"apa apa di update, dikit dikit update status" apakah anda seperti ini? sebagian dari kita memang mudah sekali untuk meng-update apa yang kita lakukan ke media sosial. bahkan tidak hanya apa yang kita lakukan saja yang bisa di update, beberapa orang bahkan meng-update apa yang ia rasakan ke internet, baik itu saat ia sedang senang gembira, sedih atau bahkan sedang marah sekalipun. tak heran jika kita sering menemukan status status bernada sindiran yang membuat mata sakit membacanya.
zaman sekarang (zaman now) sangat berbeda dengan zaman dahulu (zaman old). pada zaman dahulu, zaman dimana marck zukerberg masih kuliah dan belum membuat facebook, orang-orang zaman dahulu meng up-date apa yang ia lakukan dan rasakan kedalam sebuah media yang unik yang biasanya disebut catatan harian atau Diary. salah satu keunikan diary adalah privasi yang benar-benar terjaga. sebagian orang bahkan menambahkan kunci gembok untuk diary mereka. lalu mengapa orang-orang zaman dahulu merahasiakan apa yang mereka rasakan?. karena orang-orang zaman dahulu masih memiliki rasa malu yang sangat tinggi. sehingga mereka lebih memilih untuk merahasiakan hal-hal yang sifatnya sangat pribadi, contoh kecilnya saat suka pada seseorang.
berbeda dengan zaman sekarang, dimana teknologi semakin berkembang maju. kebiasaan menuliskan hal yang sedang dilakukan dan dirasakan ini tidak hilang, namun cara dan bentuk medianya yang berubah. sekarang, orang-orang lebih mudah unutk meng-update apa yang ia lakukan dan rasakan. makanya terkadang kita melihat status dari yang belum makan sampai kemarahan yang bukan utuk bacaan publik.
orang orang zaman sekarang merasakan kebanggaan saat mereka meng update apa yang mereka lakukan ke media sosial, terlebih jika banyak like dan komen positif yang mereka dapatkan.
yang menjadi masalah adalah saat orang orang ini meng up-date apa yang ia rasakan. saat marah misalkan, orang orang ini akan dengan mudah meraih smartphone mereka, membuka aplikasi media sosial dan mengetik status dengan bahasa kasar yang bukan untuk konsumsi publik.
terkadang, netizen yang lain akan mengomentari status semacam ini dengan bahasa yang lebih kasar juga hingga terjadilah cyber bullying. "sudah kena masalah eh malah di bully netizen"
orang-orang zaman sekarang nampaknya masih minim pengetahuan tentang privasi, ditambah perilaku pengguna yang asal add firend, mereka tidak sadar bahwa tulisan-tulisan pribadi mereka sebenarnya dibaca oleh publik bahkan dari seluruh dunia.
selain itu, publik juga bisa mengomentari apa yang kita update.
lalu, bagaimana cara agar media sosial bisa dijadikan seperti diary yang hanya diketahui oleh kita?
mudah saja. jika anda pengguna facebook, anda bisa meng akses pengaturan privasi saat ingin meng-update satus.
pindahkan opsi privasi publik menjadi hanya saya. jika anda menggunakan facebook di pc/laptop, cukup klik tombol teman pada kabar berita dan cerita anda, lalu pindahkan ke opsi hanya saya.
dan jika anda menggunakan aplikasi facebook, anda bisa mengikuti langkah berikut.
saat ingin meng-update status, tap teman atau publik dibawah nama anda
kemudain tap lihat selengkapnya
tap hanya saya dan tap panah kembali
selesai.
jika anda pengguna instagram, anda dapat mengakses pengaturan privasi pada pengaturan akun.
dengan memilih opsi hanya saya, artinya apa yang anda tulis dan bagikan ke facebook dan media sosial lainya hanya dapat dibaca oleh anda sendiri sebagai pemilik akun. jadi dengan opsi ini anda dapat menjadikan facebook sebgai diary pribadi anda, tanpa takut bocor ke publik dan dikomentari macam macam oleh netizen.
namun, tetap saja cara paling aman menyembunyikan rahasia adalah dalam buku diary yang ber gembok.
Komentar
Posting Komentar